invasi jepang ke indonesia

Invasi Jepang ke Indonesia awalnya terjadi karena ambisi Hideki Tojo untuk menjadikan negara Jepang adidaya.

Pada tahun 1941, Admiral Isoroku Yamamoto memulai invasi Jepang ke negara-negara Asia dengan menghancurkan pangkalan markas laut amerika di pearl harbor.
Disaat yang bersamaan, beliau juga mengirim armada laut untuk menyerang negara-negara asia pasifik. Atau disebut juga perang Asia Timur Raya. Jepang juga menggunakan slogan 3A dalam perang ini, agar masyarakan asia pasifik tidak merasa dijajah.


Jepang menyerang negara-negara asia pasifik dengan kekuatan maritim dan udaranya yang kuat, yang berhasi mendapatkan daerah-daerah asia pasifik. Mulai dari Filipina, lalu ke myanmar, dan terus ke selatan, hingga pada 11 januari 1942, Jepang tiba di tarakan. Yang menyerang kota-kota disekitarnya. Pontianak, Balikpapan, lalu Samarinda berhasil direbut dengan cepat dari tangan Belanda. Lalu pangkalan udara di Banjarmasin direbut oleh Jepang, yang kemudan pada 14 Februari Jepang mengitimkan pasukan payung yang diturunkan di Palembang. Yang kemudian dapat dikuasai dengan mudah.


1 maret 1942 jepang mulai menyerang Pulau Jawa. Pasukannya turun Di Banten, cirebon, dan jawa tengah. Setelah itu mereka mengambil subang, dan kalijati. Tentara belanda selalu gagal dan kalah dari serbuan Jepang, dan harus mundur terus, hingga akhirnya belanda mengatakan bahwa mereka tidak akan mempertahankan jakarta.
Setelah jakarta diambil jepang. Tentara langaung bergerak cepat mengambil bogor, bandung lalu lembang.

Pada 8 maret 1942 Belanda menyerah setelah menandatangani perjanjian kalijati