B. Arab

Pertanyaan

10 surat dahlil alquran muallaq dan mubram

1 Jawaban

  • 1) Takdir Dalam Lauhul Mahfuzd

    Takdir yang ada dalam lauhul mahfuzd. Takdir ini mungkin dapat berubah, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Ra’du ayat 39 yang berbunyi ;

     يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ

    “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan di sisiNYa lah Ummul Kitab (lauhul mahfuzd).
    2)      Takdir yang Diikuti Sebab Akibat

    Takdir yang berupa penggiringan hal-hal yang telah ditetapkan kepada waktu-waktu DAN HAL- HAL  yang telah ditentukan. Gambarannya:“Seandainya hambaku berdo’a atau bersilaturrahmi dan berbakti kepada kedua orang tua, maka Aku jadikan dia begini, jika dia tak berdo’a dan tidak bersilaturrahmi serta durhaka kepada kedua orang tua, maka ia Aku jadikan seperti ini..”
    Maksudnya bahwa takdir itu atas kehendak Allah SWT namun penyebab adanya takdir itu bisa dirubah dengan perbuatan-perbuatan kita, seperti contoh dengan do’a dan usaha. Nabi Muhammad SAW bersabda ;

    انالد عأ والبلأ بين السمأ والأرض يقتتلا ن ويد فع الد عأ البلأ قبل ان ينز ل
    “sesungguhnya doa dan bencana itu diantara langit dan bumi, keduanya berperang dan doa dapat menolak bencana, sebelum bencana tersebut turun.”

    Hadist diatas menjelaskan persoalan adanya sebab dan akibat yaitu sebab do’a maka tidak timbul bencana, tetapi hadist tersebut bisa diterapkan dalam contoh yang lain, missal dengan belajar maka pintar, dengan bekerja maka mendapat penghasilan, dll.

    Firman Allah SWT juga menjelaskan dalam surat Al Jaastsiyah; 15 dan surat Al Isra’ ; 7 yangartinya :
    "barang siapa mengerjakan amal sholeh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan. (Al- Jaatsiyah;15)

     “ jika kamu berbuat baik(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimusendiri dan jika kamu berbuat jahat,maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua,( kami datangkan orang) lain untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (Al-Israa’;7)

    Ayat-ayat diatas menjelaskan bahwa bila manusia itu berbuat kebaikan dan keburukan, hal ini adalah merupakan sesuatu yang timbul dari kesadaran sepenuhnya sebagai manusia yang bertanggung jawab atas tingkah laku perbuatannya. Maka bila seseorang itu tahu bahwa kebaikan yang dilakukannya itu adalah sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Sebaliknya bila ia berbuat kejahatan, tentulah dia tahu, bahwa perbuatan yang dilakukannya itu adalah salah, kadangkala sangatlah disayangkan, diantara manusia ada yang sanggup melawan suara hati nuraninya sendiri.
    2.      Takdir Mubrom

    Takdir mubrom yaitu takdir yang tidak dapat untuk dielakkan, pasti terjadi pada diri manusia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan manusia tidak mempunyai kesempatan untuk memilihnya.

    Dalam syarah kitab Hadist Arba’in Nawawi dijelaskan bahwa takdir mubrom (tetap) dikategorikan menjadi dua bagian yaitu:

    1)      Takdir Dalam Ilmu Allah SWT

    Takdir ini tidak mungkin dapat berubah, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda;


    لاَيَهْلِكُ اللهُ إلاَّ هَالِكًا

    “tiada  Allah mencelakakan kecuali orang celaka, (yaitu orang yang telah ditetapkan dalam ilmu Allah ta’ala bahwa dia adalah orang celaka)”

Pertanyaan Lainnya