Dari definisi-definisi tentang hubungan internasional tersebut, rumusan siapakah yang paling relevan dengan konteks hubungan internasional yang dilakukan oleh b

Kelas              : XII

Pelajaran       : Ppkn

Kategori         : Bab 5 Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional

Kata Kunci    : Definisi para ahli tentang hubungan Internasional, Definisi yang paling relevan dengan Indonesia, alasan, pendapat

Kode               : -

Pembahasaan :

            Soal yang adik ajukan, merupakan pertanyaan dari Buku Ppkn Kelas XII. Sebelum menjawab pertanyaan soal nomor 2, akan coba kakak bahas terlebih dahulu soal nomor 1.

            Pada soal nomor 1, kita diminta untuk mengidentifikasi pendapat para ahli yang mencoba memberikan makna terhadap konsep hubungan internasional.

1.    Warsito Sunaryo, memandang bahwa hubungan internasional merupakan studi tentang interaksi antara jenis kesatuan-kesatuan sosial tertentu, termasuk studi tentang keadaan yang relevan yang mengelilingi interaksi. Adapun ,yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu,dapat diartikan sebagai negara, bangsa maupun organisasi negara sepanjang bersifat internasional.

2.    Charles A. Mc Clelland, mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.

3.    Tygve Nathiessen, menyatakan bahwa hubungan internasional merupakan bagian dari ilmu politik dan karena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional, organisasi dan administrasi internasional dan hukum internasional.

            Pada soal nomor 2, kita diminta untuk merumuskan definisi-definisi para ahli, dan menyimpulkan definisi siapakah yang paling relevan dengan konteks hubungan internasional yang dilakukan oleh bangsa indonesia.

            Menurut pandangan kakak, definisi yang paling relevan dengan konteks hubungan internasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia, ialah definisi yang digagas oleh Warsito Sunaryo. Sebab dari definisinya, tidak menjadikan ruang lingkup hubungan internasional yang dilakukan Indonesia menjadi sempit. Tidak sekedar hubungan politik, organisasi, studi tentang keadaan-keadaan relevan, serta administrasi dan hukum internasional, melainkan melibatkan berbagai jenis kesatuan-kesatuan sosial, baik itu hubungan kesatuan sosial yang bersifat bilateral maupun multilateral.