PPKn

Pertanyaan

contoh naskah drama melawan belanda

1 Jawaban

  • LATAR BELAKANG PERJUANGAN 30 DESEMBER 1945 DI MARKAS BESAR BELANDA DI SIDOARJO MELAWAN PASUKAN KAPTEN AMIN
    Pemain:
    Kapten Amin : Firman Fathurahman
    Kopral kartiko : Sahib Ambiya
    Prajurit Suto : Wanda Dwitara
    Perawat surti : Fuji Ambarwati
    Perawat Nanik : Dyah Aningsih
    Pembaca prolog : Endang dwi suci lestari


    (Di suatu tempat depan persembunyian para pejuang di wilayah Porong ada seorang pemuda gelisah seperti menunggu sesuatu)

    Amin = Lama sekali…sudah 3 hari surat belum juga datang…! Apa Kartiko tertangkap Beland? kalau sampai tertangkap, serangan ke markas Belanda akan gagal…!!

    (Kapten Amin mondar-mandir sambil clingak-celinguk melihat jalan..)

    (tiba-tiba…!!)



    Kartiko = Merdeka..!!!

    (Muncul seorang pemuda yang berjalan pincang bersimbah darah)

    Amin = apa yang terjadi…?!!

    Kartiko = saya hampir tertangkap Belanda, saya dikepung satu kompi!! Tapi akhirnya saya lolo. oh ya.. kapten ini ada titipan surat dari nona Surti..

    Amin = Oh ya…mana suratnya?

    (Kapten Amin membuka surat dan membacannya sambil tersenyum penuh riang gembira..)

    Amin = Kopral…terimakasih!dalam suratnya Surti mengungkapkan ingin bertemu denganku.

    Kartikio = Siap kapten… temuilah dia, siapa tahu dia ingin memberikan semangat untuk bertempur.

    Amin = Betul Kopral… oh ya.. arahkan pasukan supaya menyisir di penggiranjalan, sebab mata-mata mereka banyak! dan penyerangan diperkirakan jam 01.00 temgah malam, selagi mereka terlelap..!

    Katiko = Siap Kapten…aksanakan!!

    (Pasukan Republik berangkat dengan semangat membara…Kapten Amin dengan gagah berani memimpin pasukan)

    Amin = Prajurit Suto…

    Suto = Siap Kapten…

    Amin = Prajurit, siapkan senjata!!

    Suto = Siap Kapten…

    (Suto bergegas pergi dan membisiki pasukan untuk bersiap-siap)

    (Suasana sepi mencekam..hati semua berdebar-debar menunggu lonceng berbunyi)

    Tiba-tiba….

    Lonceng berbunyi…Teng…teng…teng…!!!

    Amin = Serbu….!!! Allaahhuakbar….. Allaahhuakbar…..!!

    (Terjadi pertempuran sengit, tembak-menembak, didalam markas panik dan alarm dibunyikan..)

    Amin = Maju…Prajurit!!

    Suto = Siap Kapten…

    (Baku tembak terjadi sekitar 2 jam, korban sudah mulai banyak berjatuhan, keadaan makin memanas sampai menjelang subuh)

    Kartiko = Merdeka!!

    Amin = Kopral, kerahkan pasukan..Tenaga medis dibelakang.

    Kartiko = Siap Kapten…!!

    (Pertempuran terus berlangsung, dan tiba-tiba…)

    Amin = Aduh…!! aku tertembak…

    Suto = Cepat bawa Kapten…dan obati lukanya..!!

    Amin = Prajurit, komando suruh pegang kopral Kartiko

    Suto = Panggil Nona Surti!! Kapten tertembak…dan pasukan dikomandokan Kopral Kartiko!

    (banyak mayat tubuh penuh luka..Kapten Amin tergeletak..!)
    Surti = Tolong Nanik..ambilkan kapas!!

    Nanik = Ini Nona…

    Surti = Tolong bersihkan luka di kakinya..!

    Nanik = Nona, pendarahannya cukup banyak…!!

    Amin = Sudah Surti…aku tak perlu ditolong…

    Surti = Tidak, kamu harus kuat..! aku tak mau kehilanganmu sebelum Belanda bertekuk lutut dengan kita..!!

    (Kapten Amin dan Surti menitikkan air mata)

    Surti = Tidak…tidak…kamu tidak boleh mati…!!

    Amin = Sudahlah…ini sudah takdir, dan pesanku; Berjuanglah sampai titik darah penghabisan…!!

    Surti = Tidak….tidak…!!!

    Nanik = Nona Surti…tubuh Kapten kejang-kejang!

    Surti = Jangan tinggalkan aku….

    Amin = Allah….hu..Akbarr…..Merdeka….!!

    (Sambil mengangkat tangan Kapten Amin menghembuskan nafas terakhirnya…)

    (Surti Menangis sambil memangku tubuh Amin..)

    Nanik = Sabar Nona….ikhlaskan…Kapten meninggalkan kita untuk panggilan Bang

Pertanyaan Lainnya