contoh naskah drama melawan belanda
PPKn
farhan1416
Pertanyaan
contoh naskah drama melawan belanda
1 Jawaban
-
1. Jawaban sabrinaisnaini95
LATAR BELAKANG PERJUANGAN 30 DESEMBER 1945 DI MARKAS BESAR BELANDA DI SIDOARJO MELAWAN PASUKAN KAPTEN AMIN
Pemain:
Kapten Amin : Firman Fathurahman
Kopral kartiko : Sahib Ambiya
Prajurit Suto : Wanda Dwitara
Perawat surti : Fuji Ambarwati
Perawat Nanik : Dyah Aningsih
Pembaca prolog : Endang dwi suci lestari
(Di suatu tempat depan persembunyian para pejuang di wilayah Porong ada seorang pemuda gelisah seperti menunggu sesuatu)
Amin = Lama sekali…sudah 3 hari surat belum juga datang…! Apa Kartiko tertangkap Beland? kalau sampai tertangkap, serangan ke markas Belanda akan gagal…!!
(Kapten Amin mondar-mandir sambil clingak-celinguk melihat jalan..)
(tiba-tiba…!!)
Kartiko = Merdeka..!!!
(Muncul seorang pemuda yang berjalan pincang bersimbah darah)
Amin = apa yang terjadi…?!!
Kartiko = saya hampir tertangkap Belanda, saya dikepung satu kompi!! Tapi akhirnya saya lolo. oh ya.. kapten ini ada titipan surat dari nona Surti..
Amin = Oh ya…mana suratnya?
(Kapten Amin membuka surat dan membacannya sambil tersenyum penuh riang gembira..)
Amin = Kopral…terimakasih!dalam suratnya Surti mengungkapkan ingin bertemu denganku.
Kartikio = Siap kapten… temuilah dia, siapa tahu dia ingin memberikan semangat untuk bertempur.
Amin = Betul Kopral… oh ya.. arahkan pasukan supaya menyisir di penggiranjalan, sebab mata-mata mereka banyak! dan penyerangan diperkirakan jam 01.00 temgah malam, selagi mereka terlelap..!
Katiko = Siap Kapten…aksanakan!!
(Pasukan Republik berangkat dengan semangat membara…Kapten Amin dengan gagah berani memimpin pasukan)
Amin = Prajurit Suto…
Suto = Siap Kapten…
Amin = Prajurit, siapkan senjata!!
Suto = Siap Kapten…
(Suto bergegas pergi dan membisiki pasukan untuk bersiap-siap)
(Suasana sepi mencekam..hati semua berdebar-debar menunggu lonceng berbunyi)
Tiba-tiba….
Lonceng berbunyi…Teng…teng…teng…!!!
Amin = Serbu….!!! Allaahhuakbar….. Allaahhuakbar…..!!
(Terjadi pertempuran sengit, tembak-menembak, didalam markas panik dan alarm dibunyikan..)
Amin = Maju…Prajurit!!
Suto = Siap Kapten…
(Baku tembak terjadi sekitar 2 jam, korban sudah mulai banyak berjatuhan, keadaan makin memanas sampai menjelang subuh)
Kartiko = Merdeka!!
Amin = Kopral, kerahkan pasukan..Tenaga medis dibelakang.
Kartiko = Siap Kapten…!!
(Pertempuran terus berlangsung, dan tiba-tiba…)
Amin = Aduh…!! aku tertembak…
Suto = Cepat bawa Kapten…dan obati lukanya..!!
Amin = Prajurit, komando suruh pegang kopral Kartiko
Suto = Panggil Nona Surti!! Kapten tertembak…dan pasukan dikomandokan Kopral Kartiko!
(banyak mayat tubuh penuh luka..Kapten Amin tergeletak..!)
Surti = Tolong Nanik..ambilkan kapas!!
Nanik = Ini Nona…
Surti = Tolong bersihkan luka di kakinya..!
Nanik = Nona, pendarahannya cukup banyak…!!
Amin = Sudah Surti…aku tak perlu ditolong…
Surti = Tidak, kamu harus kuat..! aku tak mau kehilanganmu sebelum Belanda bertekuk lutut dengan kita..!!
(Kapten Amin dan Surti menitikkan air mata)
Surti = Tidak…tidak…kamu tidak boleh mati…!!
Amin = Sudahlah…ini sudah takdir, dan pesanku; Berjuanglah sampai titik darah penghabisan…!!
Surti = Tidak….tidak…!!!
Nanik = Nona Surti…tubuh Kapten kejang-kejang!
Surti = Jangan tinggalkan aku….
Amin = Allah….hu..Akbarr…..Merdeka….!!
(Sambil mengangkat tangan Kapten Amin menghembuskan nafas terakhirnya…)
(Surti Menangis sambil memangku tubuh Amin..)
Nanik = Sabar Nona….ikhlaskan…Kapten meninggalkan kita untuk panggilan Bang