Contoh teks diskusi pro dan kontra larangan hp kesekolah
B. Indonesia
elsa6424
Pertanyaan
Contoh teks diskusi pro dan kontra larangan hp kesekolah
1 Jawaban
-
1. Jawaban fizi5
Teks diskusi larangan hp ke sekolah
Sekolah adalah sebuah tempat dimana siswa belajar dan mendapatkan pengetahuan. Tentu saja, ketika tujuan siswa pergi ke sekolah adalah belajar, maka berbagai hal yang menganggu kegiatan belajar siswa di sekolah seharusnya dihilangkan. Salah satu gangguan yang ada adalah telepon genggam. Tetapi, benar atau tidak jika kita menganggap telepon genggam adalah gangguan yang harus dihilangkan?
Saya berpendapat bahwa perangkat ini bukanlah gangguan dan bahkan siswa harus membawanya ke sekolah. Mengapa? Pertama, telepon genggam membantu komunikasi antar siswa. Sebagai contoh, ketika teman saya tidak masuk sekolah karena sakit, namun ia tidak sempat mengirim surat izin, maka ia bisa berkomunikasi dengan saya, untuk menyampaikan izin kepada guru.
Kedua, ponsel membantu komunikasi antara guru dan siswa. Misalkan saya adalah seorang ketua di kelas Matematika. Setelah 10 menit menunggu, guru Matematika tidak datang dan dia mengirim email yang saya buka melalui ponsel. Email tersebut berisi tugas Matematika yang harus diselesaikan pada hari itu.
Ketiga, telepon genggam dapat meningkatkan efektivitas komunikasi antara orang tua dan siswa. Ketika siswa harus pulang terlambat karena mengikuti pelajaran tambahan, belajar kelompok di rumah teman, atau kegiatan ekstrakulikuler yang mendadak, maka orang tua tidak perlu kebingungan dan mengunjungi mereka di sekolah untuk memastikan mereka berada dimana. Mereka hanya perlu menghubungi dan kemudian mendapatkan kabar mengenai keadaan anak-anak mereka melalui telepon genggam.
Keempat, ponsel dewasa ini semakin canggih. Ada banyak aplikasi di dalam telepon genggam yang dapat meningkatkan efektivitas belajar siswa. Salah satu aplikasi yang berguna adalah aplikasi browser yang bisa digunakan untuk mencari materi-materi pembelajaran yang diperlukan oleh siswa di kelas.
Itulah empat dari sekian banyak manfaat telepon genggam bagi siswa, dan penjelasan di atas adalah alasan kuat mengapa siswa diperbolehkan membawa perangkat modern ini ke sekolah.
Kendati saya sudah menjabarkan berbagai manfaatnya, ada seorang teman saya yang tidak setuju. Ia mengatakan bahwa telepon genggam bisa berakibat sangat negatif bagi moral dan perkembangan belajar siswa di sekolah. Mengapa ia berkata demikian? Berikut adalah alasan yang ia kemukakan untuk memperkuat pendapatnya.
Pertama, ia mengatakan bahwa komunikasi telepon genggam yang dilakukan oleh siswa adalah aktivitas yang penuh risiko kebohongan. Siswa SD, SMP, dan SMA adalah remaja yang belum bisa membedakan perbuatan yang baik dan buruk sepenuhnya. Mereka adalah remaja yang mudah terpengaruh oleh teman-temannya. Ketika seorang siswa terlambat pulang ke rumah dan sebenarnya ia hanya ingin bermain game di rumah temannya, ia biasanya berbohong kepada orang tuanya. Orang tua yang tidak suka apabila anaknya terlalu banyak bermain video game, menerima pesan singkat "kebohongan" dari anak tersebut. Pesan yang disampaikan berisi izin bahwa sang anak tidak dapat pulang tepat waktu karena harus mengerjakan tugas di rumah teman. Padahal, anaknya hanya bermain game.
Mungkin aktivitas kebohongan tersebut masih wajar, karena yang menjadi alasan hanya game, namun bagaimana jika kebohongan yang ada sudah meluas menjadi kebohongan merokok, perkelahian, balapan sepeda motor, dan bahkan narkoba? Seorang siswa bisa mengirim pesan singkat kepada orang tuanya bahwa ia akan belajar kelompok bersama teman. Padahal ia hanya mau merokok dan balapan sepeda motor di jalan kosong yang lokasinya jauh dari sekolah. Tentu saja, ini adalah perilaku buruk yang tidak boleh terjadi.
Kedua, aplikasi browser dan koneksi internet yang ada di telepon genggam, menurut teman saya adalah dua hal yang dapat menghancurkan moral siswa. Sedikit berlebihan, namun saya dapat memahaminya setelah dia mengungkapkan alasan. Dia mengatakan bahwa, aplikasi browser dan koneksi internet mampu memberikan ruang bagi siswa untuk berkreasi seluas mungkin. Siswa dapat melakukan hal baik dan hal buruk. Sayangnya, data mencatat bahwa dengan adanya dua hal tersebut, seorang siswa cenderung melakukan hal buruk. Mereka secara konsisten mengakses konten-konten p*rnografi yang membuat degradasi mental. Mereka dewasa lebih cepat dan yang paling parah, inilah penyebab mengapa pem*rkosaan terjadi dimana-mana, s*ks bebas dilakukan oleh para remaja, dan pernikahan dini akibat hamil diluar nikah semakin banyak kita jumpai.
Dengan alasan-alasan yang masuk akal di atas, teman saya ternyata belum selesai.